Social Icons

Tampilkan postingan dengan label Struktur dan Konstruksi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Struktur dan Konstruksi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 19 Januari 2014

Metode Alternatif Cor Beton Strousse

Dalam dunia bangunan tentunya kita sudah mengenal dengan istilah Cor, Beton, dan Strousse. Cor adalah istilah pengisian adonan yang berisi semen, pasir, koral dan air dan hasil dari adonan atau cor tersebut disebut Beton, beton mempunyai beberapa mutu, antara lain K-100, K-225, K-250, K-300, dll. Mutu tersebut berasal dari komposisi adonan cor. Strousse adalah bagian struktur bawah, kita dapat melihat penjelasan struktur bagian bawah di Pondasi ( Sub Struktur ), Strousse dikategorikan sebagai pondasi dangkal, namun akhir - akhir ini banyak khalayak yang memaksakan strousse digunakan sebagai pondasi dalam, namun tentunya berpedoman dan mengacu pada perhitungan strukturnya.
Dalam pelaksanaan pengecoran beton strousse ada beberapa metode, diantaranya adalah dengan metode pengisian cor beton strousse melalui paralon yang sudah disiapkan dalam lubang strousse, hal ini dikarenakan galian dan bor strousse yang selalu tergenang air sehingga mempengaruhi kadar dan mutu betonnya, berikut cara dan metode cor strousse tersebut diatas



Disiapkan pipa paralon dan dimasukkan kedalam bor strousse yang sudah ada.








Di tuang adonan cor beton kedalam lubang strousse melalui lubang paralon hingga paralon tersebut terisi penuh









  
Tarik paralon tersebut keatas perlahan - lahan






Tarik paralon hingga adonan cor masuk kedalam lubang strousse dan tak terlihat lagi diparalon tersebut, perlu diingat disaat adonan sudah masuk kedalam lubang strousse maka otomatis air genangan yang berasal dari sumber dalam tanah akan terangkat dan naik.....alangkah bijak jika disediakan pompa sedot air untuk menyedot air yang keluar, sehingga genangan air tersebut tidak masuk kembali dan tercampur dengan adonan cor dalam lubang strousse.  

Tuang kembali adonan cor ke dalam lubang strousse melalui paralon seperti sebelumnya

Tarik dan angkat perlahan pipa paralon keatas hingga adonan cor tidak terlihat, seperti langakah sebelumnya, lakukan langkah - langkah ini secara berurutan hingga lubang strousse terisi penuh dengan adonan cor 



Lepas pipa paralon dan pindahkan kelubang strousse lainnya










Demikian metode alternatif cor strousse yang dapat dilaksanakan. Perlu diingat metode ini adalah meminimalisir bercampurnya genangan air yang berasal dari sumber dalam tanah.
Namun masih ada dan banyak metode - metode lain selain metode diatas. Dan ada hal yang tak kalah pentingnya, yaitu setiap pengecoran harus didampingi oleh tenaga ahli proyek atau pengawas lapangan proyek tersebut. SELAMAT BERKARYA

Sabtu, 04 Mei 2013

Ide dan Gagasan dalam karya bangunan



Dalam merencanakan suatu bangunan atau gedung diperlukan pemikiran dan pengolahan suatu desain yang berbahan dasar IDE dan GAGASAN, ingat sekali lagi IDE dan GAGASAN.
 
Nah jika kita mencermati hal diatas maka suatu gedung ataupun bangunan itu akan terwujud karena terciptanya suatu desain dan suatu desain itu berawal serta berbahan dasar dari IDE dan GAGASAN, ingat IDE dan GAGASAN, So....buat rekan jangan pernah anggap enteng IDE dan GAGASAN anda dan perlu diketahui juga bahwa hal tersebut tidak hanya berkenaan dengan perencanaan dan perancangan bangunan aja lo,  bisa dibayangin ga bahwa IDE dan GAGASAN tersebut bisa menghasilkan suatu karya...hebat bukan!!

Baiklah kita batasi ulasan ini, saya akan coba ulas beberapa hal tentang apa yang harus dilakukan dalam merencanakan dan merancang suatu bangunan atau gedung

Adapun langkah – langkah awal yang harus kita lakukan, yaitu :
  1. Adanya suatu keinginan dan kebutuhan sehingga muncul suatu IDE dan GAGASAN ( muncul lagi )
  2. Membuat suatu lingkup dan rumusan mengenai proyek atau pekerjaan yang kita rencanakan dan rancang, yaitu dengan mengetahui dan memahami hal yang akan kita rencanakan dan rancang baik itu maksud dan tujuannya maupun ruang lingkup kerja samanya
  3. Mengulas dan mengupas dasar – dasar dari ide dan gagasan kita atau lebih tepatnya merumuskan dan membuat metodologi perencanaan, yaitu dengan membuat dasar – dasar pemikiran gedung atau bangunan yang kita rencanakan atau rancang sehingga terumuskan suatu permasalahan, pendekatan yang mempengaruhi bangunan atau gedung dan segmentasi berupa pencapaian, main entrance dan lokasi penunjang.
  4. Membuat analisa bangunan atau gedung yang akan direncanakan atau dirancang dan pengkonsepan yang disesuaikan dengan ide dan gagasan terhadap bangunan atau gedung, adapun pengkonsepan antara lain dengan menganalisa serta mengkonsep desain arsitektur yang terdiri dari penataan tapak dan massa bangunan atau gedung, perencanaan bangunan atau gedung,  sistem sirkulasi , serta landskape. Selain menganalisa dan mengkonsep desain arsitektur kita juga mengkonsep dan menganalisa bagian struktur dan mekanikal elektrikal serta utilitas.
Demikian langkah – langkah awal yang harus dilakukan dalam merencanakan dan merancang suatu gedung atau bangunan.

Dapat disimpulkan bahwa dalam merencanakan atau merancangan suatu bangunan atau gedung perlu langkah – langkah yang diawali dengan adanya suatu IDE dan GAGASAN dan dilanjutkan dengan mengupas maksud dan tujuan serta menganalisa dan membuat konsep – konsep.

Semoga ulasan saya diatas dapat membantu rekan – rekan untuk berkarya, namun tidak tertutup kemungkinan ada pengembangan – pengembangan langkah serta langkah – langkah yang lain
SELAMAT BERKARYA !!! 

Jumat, 09 Maret 2012

Menghitung Volume Pondasi Batukali


Setelah ada penjelasan dasar tentang pondasi, khususnya pondasi batukali. Kini kita coba mengulas bagaimana cara menghitung volume dari pondasi batukali tersebut, Langkah awal yang harus kita cermati adalah :

1.      Memperhatikan bentukan dan bidang dari pondasi batukali yang akan di hitung
2.      Di cermati pondasi batukali setempat ( Umpak ) atau menerus.

Kita coba hitung volume Pondai batukali menerus.

Rumus yang kita gunakan adalah rumus trapesium, hal ini dikarenakan betukan ideal dari pondasi batukali adalah trapesium.













Hitung luasan atas dan bawah ( bentukan persegi panjang )

Luas persegi panjang ( m2 ) = Panjang x lebar

Ukur tinggi dari pondasi batukali = tinggi

Barulah kita menghitung dengan modul rumusan trapesium

m3 = Luas atas + Luas bawah x tinggi
                          2

Selamat mencoba dan berhitung !!!!!!!

Rabu, 22 Februari 2012

Standart pondasi batukali untuk bangunan gedung









 





















PONDASI BATUKALI

Seperti penjelasan di artikel sebelum artikel ini, yang menyebutkan jenis PONDASI DANGKAL. Pondasi Batu kali ini adalah salah satu contoh pondasi dangkal. Namun kadangkala orang tidak hanya menjadikan pondasi batu kali sebagai pondasi namun juga di fungsikan sebagai penahan urugan yang elevasinya kelewat tinggi dari muka tanah.

Sebelumnya saya ingatkan terlebih dahulu syarat – syarat dasar untuk pondasi

1.      Bentuk dan konstruksinya harus menunjukkan suatu konstruksi yang kokoh dan kuat untuk mendukung beban bangunan di atasnya.
2.      Pondasi harus dibuat dari bahan yang tahan lama dan tidak mudah hancur, sehingga kerusakan pondasi tidak mendahului kerusakan bagian bangunan di atasnya.
3.      Tidak boleh mudah terpengaruh oleh keadaan di luar pondasi, seperti keadaan air tanah dan lain-lain.
4.      Pondasi harus terletak di atas tanah dasar yang cukup keras sehingga kedudukan pondasi tidak mudah bergerak (berubah), baikbergerak ke samping, ke bawah (turun) atau terguling

Selain itu pondasi harus diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan diatasnya terhadap berat banguan itu sendiri, beban – beban bangunan, gaya luar ( tekanan angin, gempa bumi, dll ). Disamping itu juga harus diingat pondasi tidak boleh terpengaruh faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan level melebihi batas yang dijinkan.

Pelaksanaan pemasangan pondasi batukali harus diperhatikan bentukan karena idealnya bentuk pasangan batukali adalah trapesium, hal tersebut dilakukan selain berguna bagi kestabilan kedudukan pondasi juga untuk efisiensi. Biasanya dimensi pasangan batukali adalah lebar atas 25 – 30 cm, lebar bawah 60 – 80 cmdan tinggi rata adalah 60 – 80 cm. Batu kali dipilih yang panjangnya ± 25 cm. Selain itu permukaan batukali harus dipilih yang kasar. Perlu dingat juga susunan antar batukali ditutup dengan atau direkatkan dengan spesi dan pasangan batukali tidak boleh ada celah atau rongga. Beri dan tanam besi beton ( Sesuai dengan yang di isyaratkan ) di titik – titik letak kolom, sebagai stek kolom

Jika lapisan tanah mengandung banyak air, maka di bawah pasangan pondasi batukali diberi pasangan batu kosongan ( material dari batukali juga ) atau yang disebut aanstamping. Pemasangan aanstamping tersebut hanya disusun sesuai ketinggian yang diisyaratkan, biasanya setebal 20 – 25 cm. Kemudian disiram dengan pasir. Aanstamping ini berfungsi sebagai drainase untuk mengeringkan air tanah yang terdapat di sekitar badan pondasi.

Pondasi batukali juga bisa difungsikan bukan hanya sebagai pondasi umumya, tapi juga bisa di fungsikan sebagai bantalan, dasar atau penopang sloof, dan hal ini memang dimungkinkan pada bangunan yang menggunakan pondasi plat setempat, Mengingat terjadinya proses pelaksanaan yang kurang memenuhi kriteria seperti pemasangan dinding diatas sloof dengan beton yang kurang matang sehingga terjadi patahnya sloof, sehingga di bawah sloof tersebut perlu diberi bantalan atau penopang.

Terakhir dalam benak saya, mungkin dalam benak anda juga, muncul pertanyaan – pertanyaan dan salah satunya adalah “ Mengapa Menggunakan Pondasi Batukali “


By. Haris

Selasa, 21 Februari 2012

Pondasi ( Sub Structure )



PONDASI


Pengertian


Pondasi adalah bagian dari struktur suatu bangunan yang terletak di bawah atau dalam tanah atau di sebut juga dengan sebutan Sub Structure, Pondasi jika di ibaratkan seperti tubuh kita maka pondasi adalah kaki kita. Tugas dari pondasi adalah meneruskan beban ke tanah pendukung.


Jenis – jenis


Pondasi dapat di golongkan menjadi 2 golongan, yaitu : Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam, 
berikut akan saya uraikan jenis – jenis pondasi tersebut :


Pondasi dangkal
Sesuai dengan namanya, pondasi dangkal ini  hanya ditanam beberapa meter saja dari muka tanah. Salah satu tipe yang sering di gunakan ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah.
Pondasi dangkal ini dibuat dari beton atau pasangan batu, dan berfungsi sebagai penerus beban dari dinding dan kolom bangunan ke tanah keras.
Macam – macam dari pondasi dangkal ini antara lain Pondasi setempat, Pondasi penerus, Pondasi pelat, Pondasi konstruksi sarang laba – laba.


Pondasi Dalam
Kebalikan dari pondasi dangkal yang hanya tertanam beberapa meter dalam tanah, Pondasi dalam ini tertanam hingga melebihi 10 meter dalam tanah atau tergantung lapisan tanah keras. Jenis pondasi ini berfungsi untuk menyalurkan beban bangunan melewati lapisan tanah yang lemah di bagian atas ke bagian bawah yang lebih keras. Contohnya antara lain tiang pancang, tiang bor, kaisano, dan semacamnya


Faktor yang mempengaruhi


Beban dan gaya yang bekerja pada suatu pondasi dapat di proyeksikan menjadi :


Beban horisontal/beban geser
contohnya beban akibat gaya tekan tanah, transfer beban akibat gaya angin pada dinding.


Beban vertikal/beban tekan dan beban tarik
contohnya :
Beban mati, contohnya berat sendiri bangunan.
Beban hidup, contohnya beban penghuni
Gaya gempa
Gaya angkat air
Momen
Torsi


Prasarana dan Sarana yang berhubungan dengan pondasi


Berikut adalah prasarana dan sarana yang digunakan dan berhubungan dengan pondasi dan tanah :


ILMU UKUR TANAH


Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu yang mempelajari cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau mantap titik – titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah.


Klasifikasi Pengukuran            :


Pengukuran Geodasi


Pengukuran dengan mempertimbangkan bentuk bumi yang mendekati elipsoida. Sehingga mempertimbangkan bentuk lengkung bumi.
Pengukuran Tanah Datar
Pengukuran tanpa mempertimbangkan bentuk bumi, dianggap sebagai bidang datar horisontal, biasanya untuk wilayah yang tidak terlalu luas.


THEODOLIT


Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang di gunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak.
Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja.
Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk bulat yang dapat diputar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca.


Macam jenis THEODOLIT      :


Theodolit Reiterasi
Theodolit Repitisi
Theodolit Moderen



Senin, 10 Oktober 2011

Konsultan Pengawas

Konsultan Pengawas, sebuah lingkup bidang pekerjaan pembangunan. Kita coba bahas tentang Konsultan Pengawasan Gedung khususnya tenaga pengawasnya. Seorang Pengawas yang membawai perusahaan harus mempunyai gelar kesarjanaan atau minimal D3 teknik sipil dan mempunyai sertifikasi tenaga ahli yang di keluarkan oleh badan dan itu adalah syarat mutlak, maksudnya biar keren gitu. hehehehe. Adapun tugas dari seorang konsultan pengawas melakukan pengawasan suatu kegiatan pekerjaan pembangunan gedung agar pembangunan gedung tersebut terlaksana dengan baik, benar dan sesuai dengan spesifikasi serta aturan - aturan yang berlaku. Mengingat Konsultan Pengawas merupakan kepanjangan tangan dari Pimpro ( Pemilik Proyek ) maka Konsultan Pengawas berhak menuntut dilakukan perbaikan, pembongkaran atau pelarangan pelaksanaan serta memberi keputusan, namun tetap sesuai dengan koridor kewenangan tugas dan persetujuan serta pertimbangan dari pimpro.









Adapun langkah - langkah yang harus dilakukan seorang pengawas adalah

  • Mendapatkan copy data - data administrasi tentang proyek yang dibangun kepada Kontraktor Pelaksana serta memberi kuncian dasar agar pelaksanaan pembangunan nantinya tidak menyimpang jauh dari spek teknis serta aturan yang berlaku. Selain itu Copy data - dat administrasi tersebut juga sebagai lampiran hasil karya pengawasan.
  • Mempelajari data - data administrasi tersebut dengan seksama dan penuh ketelitian.
  • Cek dan kontrol volume keseluruhan item pekerjaan.
  • Berpegang pada RKS dan Gambar.
  • Cek dan pantau jalannya pelaksanaan pekerjaan lewat Time Scheadulle.
  • Selalu membawa kamera.
  • Selalu meminta pengajuan dan persetujuan material bahan serta pengajuan ijin tahapan pelaksanaan pekerjaan di tiap item pekerjaan.
  • Jika melakukan pengawasan pada pembangunan gedung mulai dari 0 atau baru maka yang harus diperhatikan adalah pelaksanaan bouwplank pengawas harus mencermati dengan seksama dalam pelaksanaannya hal ini dikarenakan titik bouwplank adalah titik awal pekerjaan.
  • Tidak segan - segan menegur Kontraktor Pelaksana jika salah dalam pelaksanaannya
  • Selalu mengarahkan dan mengingatkan agar pelaksanaan pekerjaan dan proses administrasi terlaksana dengan benar dan sesuai.
So....Buat loe para tenaga Konsultan Pengawas baru, ingat - ingat uraian diatas sebagai dasar acuan loe, Oke semoga sukses buat anda.

Riz point

 

Sample text

Sample Text

Sample Text